Bagiku seni adalah titik, biarkan sejenak kulukis indahnya dunia ini dengan titik-titik yang bermakna.

Komposisi Fotografi bersama Mozilla Indonesia

Hai para skripsi fighter, ketemu lagi sama gue aktifis skripsi yang sok mirip dosen pembimbing. Ciye-ciye yang udah majang foto bunga krisan di sosmed sambil pake selempang pra wisuda. Selamat ya, akhirnya tidak melumut jadi mahasiswa. Dan selamat berlaga di dunia nyata. Buktikan senjata S.E, ST, SH dan S-lain yang lo punya saat ini jadi yang terampuh untuk mengebom bardir angka pengangguran di bumi Indonesia.

Kali ini boleh kan gue sharing sedikit ilmu yang sebenarnya bukan keahlian gue tapi gue interest banget di bidang ini. Sebelumnya gue mau ijin ke kuncen Art yang masih belum sering nongkrong di blog ini karena lagi konsentrasi ama kesah-kesah di webtoon dan mendonasikan kuota 500 mb perhari ke Youtube demi ngeliat naruto, kuroko dan para koko yang lain, Vita gue minjem lapak fotografi. *muaaach

Sekarang gue udah nggak di Bogor atau di Sentul karena gue udah hijrah ke Ibu Kota. Dan berhenti gue harap gak ada yang ngeciye-ciyein karena Jakarta juga masih belom bisa menggubah virus gorengan addict yang ditularin Vita selama masih di Sentul. Jakarta cuma mengangkat derajat gue dari pengangguran terhina jadi gembel terhormat.  Nggak apa-apa, yang penting gue bisa survive hidup di dunia yang hanya sementara ini dengan kehalalan dan keikhlasan, ya toyyibaa ya toyyibaa.


Oke guys daripada gue banyak ngomong tapi gak ada isinya, mending sekarang gue langsung aja sharing tentang ilmu yang masih anget keluar dari open ini. Jadi semalem ceritanya gue ke Menteng. Yang pasti gue ke sana bukan buat ikut audi sinetron ala-ala anak geng motor yang sukanya nongkrong pake CBR, bukan-bukan (yang ada juga gue digiles kaya permen karet nempel di ban motor). Perjalanan ke Menteng tujuannya untuk mengunjungi Mozilla Community Space Jakarta yang berlokasi di gedung Cik9, Cikini-Jakarta Pusat. Mau ngapain? Kebetulan Mozilla Indonesia mengadakan pelatihan dasar-dasar fotografi dan tema hari itu "Mengenal Komposisi Foto". Sebagai penikmat seni, kayanya menikmati karya orang aja nggak cukup. Saatnya gue pake tangan sendiri dan mata sendiri buat menjadi angle-angle yang bagus untuk dinikmati mata-mata lainnya. Lagian selama ini gue juga paling rewel masalah komposisi. Gue paling bete bin kesel kalo lagi moto tiba-tiba backgroundnya crowded atau pas gue minta difotoin dan liat hasil jepretannya kaya ga ada tastenya gitu. Ibarat makan sayur tapi garamnya kelupaan. Karena ngerasa ini 'Gueee banget' akhirnya gue main ke Mozilla. Oh ya ngomong-ngomong soal Mozilla disini gue mau klarifikasi sedikit buat orang yang pernah manggil gue "Mba Mozilla", nama gue Novilla ya. meskipun M sama N tetanggaan dan V sama Z karib kerabat tapi artinya itu udah kaya Sumedang ke Kupang, Jauuuh. *TarikIngus
Kata Mas Krisna (XNA Photogrhapy) ada 6 hal yang harus diperhatiin oleh seorang fotografer untuk menciptakan foto dengan komposisi yang keren.
1. Symmetry dan Ballance
source : www.unsplash.com


Dari ilustrasi gambar di atas, kita bisa liat bahwa ruangan antara sisi  kanan dan kiri si objek seimbang. 
2. Rule Of Third

Ini aturan dasar fotografi yang sebenarnya udah lama diterapkan tapi secara pribadi gue baru tau filosifinya semalem. Kata mas Krisna usahain penempatan objek yang kita amati berada di titik-titik law of third. Kaya foto di atas, jembatanya berada di sepanjang kotak sebelah kiri.
3. Framing

source : www.unsplash.com

Pada ilustrasi foto di atas, sang fotografer memanfaatkan jendela sebagai frame
4. Pola Simetris

Pada ilustrasi gambar di atas, dapat kita liat antara sisi kiri atas dan kanan atas seimbang dan simetris.
5. Background
www.unsplash.com

Nyari background yang pas merupakan tantangan yang cukup sulit bagi seorang fotografer, itu kata mas Krisna. Bener banget mas, gue sering kesel sendiri kalo udah yakin komposisinya pas, pas mau cekrek ada kebocoran yang menghalangi keindahan foto. Ini serng terjadi kalo udah dalam suasana yang crowded. Beuh berasa pengen pause dunia sebentar, gue geserin yang ngeganggu truk cekrek sepuasnya. Kalo udah ada yang bocor, nggak mungkin kan foto di crop. Karena seorang fotografer, paling anti kalo fotonya udah di "crop". Soalnya buat ngedapetin hasil yang begitu butuh perjuangan dan tantangan yang luar biasa.
Yang pamungkas ada angle. Kalo untuk soal ini gue nggak tampilin gambar. Karena mas Krisna sendiri mengakui bahwa sebenarnya pada dunia itu bicara masalah taste dan sense. Kadang menurut kita bagus, menurut orang jelek. Untuk menghasilkan angle yang bagus, maka fotografer harus punya taste dan sense yang bagus.
Sebenarnya ada banyak pelajaran yang gue ambil malem itu dan hal itu bikin gue semakin nyadar bahwa kekuatan besar dari suatu pekerjaan dimulai dari memerhatikan hal yang sederhana. Kayanya komposisi itu sekilas remeh, tanpa di teorikan pasti sudah di praktikkan seperti bernafas. Tapi apa gunanya praktik tanpa ilmu, tau bernafas tanpa mempedulikan bagaimana udara sebagai sumber input masuk ke hidung lalu di proses melalui alat respirasi dan keluar dalam output CO2 melalui hidung. Praktik didasari teori yang kokoh akan membuat kita mengerti apa yang akan kita lakukan dan untuk apa kita melakukannya.
Gue seneng banget akhirnya bisa nabung pengetahuan di bidang fotografi. Gue berterima kasih banget sama mentor gue mas Krisna dan komunitas Mozilla Indonesia. Gue Berharap bisa menggali ilmu fotografi lebih banyak lagi di sana.
Terakhir, Gue merasa sedikit berguna terlahir ke dunia ini setelah mas Krisna mengapresiasi jepretan gue sebagai foto dengan komposisi terbaik. Padahal waktu itu gue bingung dan sedikit kurang pede mau ngejepret. Bukan karena orang pake dslr, gue cuma ponsel. Tapi gue masih belum bisa keluar dari keluarga besar Introvert. Diliat dikit doang lagi moto, langsung turunin ponsel trus ngacir keluar pura-pura nyari objek.
Pas giliran bedah foto, gue deg-degan setengah mati berasa mau di adili. Soalnya pas liat foto temen-temen kece badai semua. Tastenya itu lhoh, kaya pizza Italia sementara ketika itu gue ngerasa foto gue rasa Indomie Ayam Bawang. (Laper kan gue)
Tapi dugaan gue salah, mas Krisna suka sama jepretan gue, karena komposisi antara kiri bawah dan kanan atas pas. Katanya foto gue boleh nih dipake sama anak desain grafis buat bikin Quote trus dijual. Entahlah mas, yang jelas jantung gue malam itu mau copot. Malu karena ngerasa (ngerasa doang) diliatin dan agak seneng juga dipuji (baru pertama kali soalnya, biasanya gue kalo gak di bully di hina pikiran gue sendiri).
"Eh tapi ini beneran kamu yang ambil kan?"
"Iya mas.
"Tadi ngambilnya pake mikir dulu atau udah aja jepret. Dan berapa kali ambil tadi"
"Iya tadi mikir dulu ngambilnya. Trus jepretnya cuma sekali."
"Boleh liat aslinya nggak"
"Boleh mas. Tapi ini aja" (Soalnya di gambar selanjutnya ada foto alay mas. Mian, generasi alayers)
"Iya ya. Kameramu berapa mega piksel? Ini nggak diedit dulu kan?"
"Cuma 8 mas. Saya tadi ngaturnya manual mas." (Cek lagi, lah bener manual soalnya gue agak kurang suka yang instan, kecuali kalo kepepet)
"Coba deh cetak fotonya 4 R aja."
"Wah semoga mba Novilla bisa jadi fotografer profesional yah." (Ya Allaaah, gue didoain gituuuu. hik hik nangis berlian)
Pokoknya semalem gue berasa lagi mimpi, trus di seneng-senengin biar nggak merasa "sampah" di muka bumi ini. Sekali lagi terima kasih Mozilla Indonesia.
Biar ga penasaran, nih gue kasih liat penampakannya. Sumpah gue nggak ngedit dah, kamera gue kebagusan kayanya. Gue mah bantu dia doang nyari objek hehehe

source : dok. pribadi



No comments:

Post a Comment