Bagiku seni adalah titik, biarkan sejenak kulukis indahnya dunia ini dengan titik-titik yang bermakna.

Bukankah Aku Sudah Mengatakannya?

source : unsplash.com

Bukankah aku sudah mengatakannya, api yang jinak digenggamanmu tersebut suatu saat akan membara dan membakar telapak tangan yang tak bersalah itu. Namun kamu malah membangkang dan membiarkan ego menguasai kendalimu. Meski kuputuskan untuk menyerah dan berbalik badan, sesungguhnya mataku masih menatap kearahmu, hatiku masih berbisik apakah engkau akan baik-baik saja, dan gerakan tubuhku seakan ingin berlari kearahmu lalu menepis bara-bara api yang mulai menjalari ruas demi ruas garis tanganmu. Menyerahlah karena engkau tak akan pernah sanggup, engkau terlalu gentar engkau terlalu ringkih meski dihadapkan sepercik bara api.
Dan kini ketika bara api itu menggelepar dan membuatmu terkapar, apalagi yang mesti kuperbuat kecuali memandangi dari kejauhan. Maaf tanganku terlalu singkat untuk mengulur, kakiku terlalu pendek untuk mendatangi. kulihat saja, kuperhatikan dengan tangis tertahan. Lihatlah betapa menyedihkan dirimu, engkau terpanggang oleh api yang kuciptakan sendiri, engkau hangus oleh permainanmu sendiri.
Sekarang ceritakan saja padaku apa yang engkau rasakan, gambarkan padaku betapa sakitnya ketika api-api itu mengelupaskan tubuhmu, setidaknya bisikkan betapa hancurnya perasaanmu ketika menghadapi kenyataan itu.
Aku tak ingin tertawa, aku hanya akan tersenyum karena kamu yang membuatku harus melakukannya. betapa menyedihkannya sudut bibirmu yang melengkung indah itu, kutahu ada derai tangis yang terbungkam dibalik lengkungan itu. Aku hanya bisa menggelengkan kepala karena kebodohan baru yang engkau lakukan. Kenapa masih menyangkal perih itu, kenapa masih mengelak akan sakit itu?
Ayo mendekatlah akui kebodohanmu, berjanjilah untuk memadamkan api yang hendak engkau sulutkan untuk kebodohan selanjutnya. bukankah aku sudah mengatakan bahwa engkau tidak akan pernah mampu melawannya. bukakah aku sudah mengatakan bahwa engkau tidak akan pernah mampu memadamkan bara yang sudah menyala?

No comments:

Post a Comment