Bagiku seni adalah titik, biarkan sejenak kulukis indahnya dunia ini dengan titik-titik yang bermakna.

Lingkaran Kebaikan Itu Benar-Benar Ada

source : www.unsplash.com

Mulai detik ini aku makin percaya bahwa lingkaran kebaikan itu benar-benar ada.  Ketika kamu memulai hidup dengan titik kebaikan, maka suatu hari titik itu akan kembali lagi kepadamu, baik secara langsung maupun tidak, baik dengan cara yang sama maupun dengan cara yang sudah disetting sebaik mungkin.
Kisah itu berawal dari 2 Hari yang lalu. Saat akhirnya rasa penasaran membuatku bertanya kepada ibu tentang foto seorang kakek tua yang sering di posting oleh  pimpinanku. Dalam postingannya dia menyebut pria tua yang tampak masih segar bugar itu merupakan ayah kandungnya. 
Pertama kali melihat kakek tersebut aku langsung bergumam " sepertinya aku mengenal orang ini, atau boleh jadi ini hanya halusinasi yang sering menyesatkan ingatan. Sepertinya aku pernah bertemu beliau atau boleh jadi karangan semu imaginasiku."
Aku memutuskan untuk tidak mencari tahu karena  aku rasa tidak penting, kecuali sebagai informasi tambahan bahwa beliau merupakan keluarga dari pimpinanku. Berbekal pengetahuan awam tersebut, aku melalui bulan demi bulan dengan menghiraukan rasa penasaranku tersebut hingga alarm pemberhentian siap-siap dibunyikan lantang. 
'kringg!!! Selamat, setelah berpengalaman selama dua tahun, anda dinyatakan lulus ujian dari kantor ini, silahkan kembali ke pangkuan ayah dan ibumu'.
Sebelum mendengarkan speech terbaik dalam proses pem-phk-an, rasa penasaran kembali menggelitikku. Sepertinya ada informasi tambahan yang muncul dari memori 8 tahun silam yang membuatku mesti bertanya kepada ibuku. Bisa jadi aku memang mengenal dan pernah bertemu kakek itu. Karena dalam ingatan tersebut sepertinya aku pernah melihat pria yang sama sedang duduk dibalik meja sebuah toko peci di daerah Bukittinggi. Garis-garis keriput yang dimiliki pria itu serta tatapan matanya hampir sama dengan kakek tua yang kulihat di Facebook.
Sore itu kuputuskan untuk menyimpan beberapa foto dan mengirimkannya ke grup keluarga yang isinya hanya kami bertiga, aku Vina dan Nola. 
"Tolong tanyain ke Ibu, Siapa orang ini." Tidak lama kemudian kukirim lagi foto dengan angle yang lebih dekat dan jelas.
Beberapa menit berselang, muncul balesan di grup dari Vina. "Kata Ibu itu datuk Lami"
 Tiba-tiba pria tua di toko peci itu terlintas dalam ingatanku. Kalau itu benar orang yang disebutkan, berarti selama ini aku bekerja untuk anak seorang yang sudah tidak asing bagi keluargaku. Dan aku kembali tersentak ketika ingat nama kakek tua di Facebook itu Ruslami,
Seingatku, Almarhumah Emak (panggilan nenek) pernah bercerita bahwa di masa kecil ia memiliki 2 orang teman. Bersama teman-temannya ini beliau sering mencari kayu bersama untuk kemudian digunakan oleh orang tua masing-masing bertanak nasi atau memasak di tungku, kadang juga dijual. Dan orang yang dimaksud nenekku adalah Datuk Lami alias ayahanda dari pimpinanku.
Sembari menghubung-hubungkan ingatanku, ibu langsung menelpon. Aku yakin tujuannya pasti untuk membahas obrolan kami di grup karena jawaban, " Kakek ini orang tua dari pimpinanku."
Persis dugaanku, ibu langsung histeris. Beliau tidak menyangka sama sepertiku bahwa selama ini aku bekerja pada anak seseorang yang kami kenal baik, sahabat kecil nenekku.
"Kok pas udah terakhir kita baru tahu ya kalau pimpinanmu itu anak temen Emak?"
"Makanya aku juga bingung Bu."
"Nanti terakhir sampaikan terima kasih, dan kenalkan diri bahwa kamu cucu dari sahabat orang tua beliau."
"Iya bu."
Sampai saat ini aku masih takjub dan menyadari bahwa apa yang kita lakukan hari ini dan siapa orang terpilih yang kita daftarkan dalam kehidupan, sesungguhnya itu merupakan gerbang yang akan menyambut kita di masa depan. Berteman dengan orang baik, sampai kapan pun kita akan menjadi baik. 
Lingkaran kebaikan itu benar-benar ada, Kawan. Jangan berhenti menanam kebaikan meski kamu harus tertatih berpeluh letih. Kalau bukan hari ini, walaupun nafas sudah terhenti kebaikanmu masih hidup dan abadi di bumi. Karena warisan yang paling berharga bukan hanya harta yang dapat ditimbang atau diukur, namun kebaikan yang mendatangkan kebermanfaatan bagi seluruh penduduk bumi.





No comments:

Post a Comment