Bagiku seni adalah titik, biarkan sejenak kulukis indahnya dunia ini dengan titik-titik yang bermakna.

Berkarakter dengan Bahasa

Bahasa yang sopan dan santun, bukan hanya membuat kita matang dalam berucap serta cerdas dalam menyampaikan, namun "kekuatan magic"nya mampu mempengaruhi standar moral, mendengungkan revolusi serta mengubah wajah dunia. 
Bayangkan saja, hanya dengan kata "maaf" semua orang belajar ikhlas dan berlapang dada, dengan kata "tolong" penduduk  bumi ini belajar untuk merendahkan egonya, membuka tangan dan menggerakkan langkah untuk meyumbangkan sedikit waktu dan tenaganya demi kepentingan orang lain. Dan hanya dengan kata "terima kasih" manusia belajar untuk saling menghargai dan membangun persaudaraan mereka.
Karakter merupakan bahasa sederhana bagi sekumpulan bangsa yang bermartabat. jangan biarkan mereka lumpuh terinjak arus globalisasi, berlari meninggalkan mereka dengan  debu dan jaring laba-laba di perpustakaan sekolah atau di gudang-gudang toko buku. 
Maka berkarakterlah dengan bahasa.
Jika diam adalah emas, akan lebih permata jika diam itu digantikan dengan bahasa yang dikarakterkan atau karakter yang dibahasakan. Sebagaimana pada tahun 1928 lalu, 3 potong kalimat yang diikrarkan melalui sumpah pemuda mampu mengubah wajah Indonesia. Pemuda ketika itu rela menukar emas dengan permata demi mengebombardir ketakutan dan kegentaran para pemuda demi sebuah kata "Merdeka". 
Maka pemuda dan bangsa yang bermartabat, pertahankan moralitasmu dengan berbahasa yang baik dan sopan.

No comments:

Post a Comment